PENGARUH DAYA MICROWAVE DAN RASIO MOL METANOL PADA PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN KATALIS SEKAM PADI TERIMPREGNASI KOH --

ABSTRAK
Biodiesel merupakan sumber bahan bakar alternatif yang dapat dihasilkan dari
minyak nabati melalui proses transesterifikasi. Minyak jelantah berpotensi menjadi
biodiesel karena memiliki asam lemak yang tinggi. Sekam padi yang telah melalui
proses pembakaran dapat digunakan katalis karena memiliki kandungan Silika Oksida
(SiO2), Kalium Oksida (K2O), Kalsium oksida (CaO) dan MgO di impregnasi dengan
KOH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya variasi microwave dan
rasio mol metanol terhadap rendemen dan kualitas biodiesel. Katalis dari abu sekam
padi dibuat dengan mengkalsinasi pada suhu 800°C selama 3 jam, kemudian
diekstraksi dengan larutan alkali 5% b/v dan HCl 3,65% b/v sehingga terbentuk silika
gel. Kemudian di impregnasi dengan KOH 1 N dan dikalsinasi pada suhu 300°C selama
3 jam. Proses transesterifikasi menggunakan waktu 4 menit dengan daya microwave
180, 300, 450, 600 dan 800 watt dan rasio minyak metanol (1:7, 1:10, 1:13) dan katalis
1,2490 gram. Berdasarkan hasil penelitian, daya microwave optimum terdapat pada
daya 180 watt dengan rasio minyak metanol 1:7 menghasilkan rendemen sebanyak
80,16%, densitas 0,89g/ml, viskositas kinematik 2,77 cSt, kadar air 0,0548 % dan kadar
metil ester sebanyak 83,83% telah memenuhi Standard Nasional Indonesia (SNI)
7182:2015 kecuali pada kadar metil.

ABSTRACT
Biodiesel is an alternative fuel source that can be produced from vegetable oil
through the transesterification process. Used cooking oil has the potential to become
biodiesel because it has high fatty acids. Rice husk that has gone through the
combustion process can be used as a catalyst because it contains Silica Oxide (SiO2),
Potassium Oxide (K2O), Calcium oxide (CaO) and MgO impregnated with KOH. This
study aims to determine the effect of microwave variation power and methanol mole
ratio on the yield and quality of biodiesel. The catalyst from rice husk ash was prepared
by calcining at 800°C for 3 hours, then extracted with 5% w/v alkaline solution and
3.65% w/v HCl to form silica gel. Then impregnated with 1 N KOH and calcined at
300°C for 3 hours. The transesterification process took 4 minutes with microwave
power of 180, 300, 450, 600 and 800 watts and the ratio of methanol oil (1:7, 1:10,
1:13) and 1.2490 grams of catalyst. Based on the research results, optimum microwave
power was found at 180 watts with a ratio of 1:7 methanol oil resulting in a yield of
80.16%, density 0.89g/ml, kinematic viscosity 2.77 cSt, water content 0.0548% and
methyl content 83.83% of esters met the Indonesian National Standard (SNI)
7182:2015 except for the methyl content.