PEMBUATAN BUBUK PEWARNA ALAMI DARI SERBUK KAYU ULIN (Eusideroxylon zwageri) MENGGUNAKAN METODE FOAM MAT DRYING DENGAN PENGERINGAN MICROWAVE --

ABSTRAK
Serbuk kayu ulin merupakan salah satu sisa hasil samping dari proses
pengolahan kayu ulin. Warna coklat hingga kehitaman yang dihasilkan dari tanin
dalam serbuk kayu ulin memiliki potensi sebagai bahan pewarna alami. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya microwave dan konsentrasi tween
80 pada pembuatan bubuk pewarna alami dari serbuk kayu ulin menggunakan
metode foam mat drying dan menguji kualitas dari serbuk zat warna. Pembuatan
bubuk pewarna alami diawali dengan membersihkan serbuk, kemudian
mengecilkan ukuran dan mengayak serbuk kayu ulin (-80+120 mesh) selanjutnya
mengekstraksi selama 48 jam dengan metode maserasi. Ekstrak disaring dan
dicentrifuge. Pada metode foam mat drying ditambahkan bahan pembusa tween 80
dengan variasi konsentrasi (0,5% dan 1% v/v) dan bahan pengisi maltodekstrin
dengan konsentrasi 5% (b/v) dari ekstrak kayu ulin. Ekstrak kayu ulin dikeringkan
dengan bantuan microwave dengan variasi daya (180, 300, 450, 600, dan 800 W).
Bubuk pewarna alami yang dihasilkan dianalisa kadar air, kelarutan, dan kadar
tanin. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kondisi terbaik untuk daya
microwave dan konsentrasi tween 80 yaitu 800W dan 0,5% dengan pengeringan
selama 65 menit. Hasil analisa menunjukan kelarutan bubuk pewarna sebesar
97,29%, kadar air 5,75% dan kadar tanin 2,58 ppm.

ABSTRACT
Ironwood dust is one of the by-products of ironwood processing. The brown
blackish produced by tannins in ironwood dust has potential as a natural dye. This
study aims to determine the effect of microwave power and Tween 80 concentration
on the manufacture of natural dye powder from ironwood using the foam mat drying
method and to analyze the quality of the dye powder. The manufacture of natural
dye powder begins with sieving ironwood powder (-80+120 mesh) then extracted
ironwood for 48 hours using the maceration method. The ironwood extract was
filtered and centrifuged. Using foam mat drying method, ironwood extract was
added with Tween 80 foaming agent and maltodextrin filler. The variation of Tween
80 concentration was (0.5% and 1% v/v) while the concentration of maltodextrin
was 5% (b/v). The ironwood extract was dried by microwave with power variations
(180, 300, 450, 600, and 800 W). The resulted ironwood extract was analyzed for
phytochemistry, moisture content, solubility, and tannin content. The best
conditions for microwave power and tween 80 concentration were 800W and 0.5%
with drying time of 65 minutes. The results showed the solubility of dye powder of
97.29%, mouisture content of 5.75% and tannin content of 2.58 ppm.