PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN METODE MICROWAVE DENGAN KATALIS HETEROGEN DARI SEKAM PADI --

ABSTRAK
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono alkil
ester asam lemak rantai panjang, diperoleh dari minyak nabati atau lemak hewani.
Minyak jelantah memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi
bahan bakar biodiesel karena memiliki asam lemak yang tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi katalis terimpregnasi dan tanpa
terimpregnasi terhadap rendemen dan kualitas biodiesel. Katalis dari abu sekam
padi dibuat dengan mengkalsinasi sekam padi dengan suhu 800ºC selama 3 jam,
kemudian abu sekam padi diekstraksi dengan larutan alkali 5% b/v dengan
perbandingan 1:5 dan dititrasi dengan HCl 3,65% b/v hingga konstan pada pH 7.
Silika gel yang terbentuk di impregnasi dengan KOH 1N perbandingan 1:10 dan
dikalsinasi pada suhu 300ºC selama 3 jam. Pada proses transesterifikasi
menggunakan minyak:metanol 1:10 dengan daya microwave 600 watt selama 4
menit dan variasi konsentrasi katalis terimpregnasi (3;3,25;3,5;3,75;4) %b/b dan
tanpa impregnasi (3;3,25;3,5;3,75;4) %b/b. Hasil biodiesel terbaik diperoleh dari
konsentrasi katalis terimpregnasi KOH 3,75% b/b dengan kandungan metil ester
92,55%, rendemen 77%, densitas 0,87 gr/ml, viskositas kinematik 3,31 cSt,
bilangan asam 0,5 mg KOH/gr dan kadar air 0,9% telah memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI) 7182:2015 kecuali pada kadar metil ester dan kadar air.

ABSTRACT
Biodiesel is a fuel consisting of a mixture of long chain fatty acid mono
alkyl esters, obtained from vegetable oils or animal fats. Used cooking oil has
considerable potential to be developed into biodiesel fuel because it has high fatty
acids. This study aims to determine the effect of impregnated catalyst
concentrations and without impregnation on the yield and quality of biodiesel.
The catalyst from rice husk ash was prepared by calcining rice husks at 800ºC for
3 hours, then rice husk ash was extracted with 5% w/v alkaline solution with a
ratio of 1:5 and titrated with 3.65% w/v HCl until constant at pH 7. The silica gel
formed was impregnated with 1N KOH in a ratio of 1:10 and calcined at 300ºC
for 3 hours. In the transesterification process using oil:methanol 1:10 with 600
watt microwave power for 4 minutes and various impregnated catalyst
concentrations(3, 3.25, 3.5,3 3.75, 4)%b/b and without impregnation (3, 3.25, 3.5,
3.75, 4)% b/b. The best biodiesel yield was obtained from the concentration of
catalyst impregnated with KOH 3.75% w/w with a methyl ester content of
92.55%, yield of 77%, density of 0.87 g/ml, kinematic viscosity of 3.31 cSt, acid
number of 0.5 mg KOH/gr and 0.9% water content complied with the Indonesian
National Standard (SNI) 7182:2015 except for the methyl ester content and water
content