#17138
SKR/AKUNTANSI 021 FEB a 2023 ISBN:19.651.016
Subjects:Akuntansi Manajerial
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT CAHAYA SAMTRACO UTAMA SAMARINDA TAHUN 2022 --Ed.1
FEBRIYANTI SANDAKAN / / /Politeknik Negeri Samarinda Samarinda 2023
xviii; 126 hlm.; 20x29 cm.; ilus.; CD. Bahasa:Ind
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE
FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL
PADA PT CAHAYA SAMTRACO UTAMA SAMARINDA
TAHUN 2022
Nama : Febriyanti Sandakan
NIM : 19651016
Dosen Pembimbing : 1) Yunus Tulak Tandirerung, S.E., M.SA.
2) Drs. Khairil Akbar, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan penerapan metode full costing dalam
menentukan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual pada PT Cahaya Samtraco
Utama Samarinda Tahun 2022 lebih akurat. Penelitian ini dilakukan di PT Cahaya Samtraco Utama
Samarinda yang bertempat di Jalan Ekonomi RT.14, Loa Buah, Sungai Kunjang, Samarinda,
Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan untuk data satu tahun yakni harga pokok produksi
dengan metode full costing pada tahun 2022. Metode analisis yang digunakan adalah analisis harga
pokok produksi menggunakan metode full costing untuk penentuan harga jual. Hasil penelitian
adalah penetapan harga pokok produksi kayu meranti pada PT Cahaya Samtraco Utama Samarinda
tahun 2022 adalah sebesar Rp17.281.754. Sedangkan menurut metode full costing adalah sebesar
Rp17.371.630. Kemudian harga pokok produksi per m³ menurut PT Cahaya Samtraco Utama
Samarinda untuk meranti mouldings s4s sebesar Rp5.760.585, meranti finger joint sebesar
Rp5.760.585, dan meranti laminated scantling sebesar Rp5.760.585. Sedangkan menurut metode
full costing untuk meranti mouldings s4s sebesar Rp5.790.543, meranti finger joint sebesar
Rp5.790.543, dan meranti laminated scantling sebesar Rp5.790.543, sehingga terdapat selisih antara
perhitungan harga pokok produksi menurut PT Cahaya Samtraco Utama Samarinda dengan metode
full costing sebesar Rp89.875. Selisih tersebut disebabkan karena perusahaan tidak menghitung
biaya pemakaian spare part. Biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan dalam mendukung
proses produksi sehingga perhitungan harga pokok produksi yang dihasilkan dengan metode full
costing lebih tinggi karena mencakup perhitungan seluruh biaya yang timbul dalam proses produksi
dan hasil tersebut berpengaruh dalam penentuan harga jual.
Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Metode Full Costing, Harga Jual.
ANALYSIS OF THE COST OF PRODUCTION USING THE
FULL COSTING METHOD AS A BASIS FOR DETERMINING
THE SELLING PRICE AT PT CAHAYA SAMTRACO UTAMA
SAMARINDA IN 2022
Name : Febriyanti Sandakan
Student ID Number : 19651016
Supervisor Lecturer : 1) Yunus Tulak Tandirerung, S.E., M.SA.
2) Drs. Khairil Akbar, M.Si.
ABSTRACT
This study aims to analyze and prove the application of the full costing method in determining the
cost of production as the basis for determining the selling price at PT Cahaya Samtraco Utama
Samarinda in 2022 accurately. This study was conducted in PT Cahaya Samtraco Utama Samarinda
located in Jl. Ekonomi RT.14, Loa Buah, Sungai Kunjang, Samarinda, East Kalimantan. The study
was conducted in the first year of the cost data with the full costing method in 2022. The analytical
method used is the analysis of the cost of production using the full costing method to determine the
sale price. The results of the study to determine the cost of production of meranti wood in PT Cahaya
Samtraco Utama Samarinda for 2022 is Rp17.281.754, while according to the full costing method
of treatment is Rp17.371.630. Then the cost price to the owner of each m³ according to PT Cahaya
Samtraco Utama Samarinda to the meranti mouldings s4s is Rp5.760.585, meranti finger joint is
Rp5.760.585, and meranti laminated scantling is Rp5.760.585. While according to the full costing
method for meranti mouldings s4s is Rp5.790.543, meranti finger joint is Rp5.790.543, and meranti
laminated scantling is Rp5.790.543, so that there is a difference between the calculation of the cost
of production according to PT Cahaya Samtraco Utama Samarinda with the full costing method
Rp89.875. The difference is because the company does not calculate the cost of using spare parts.
These costs are costs incurred in supporting the production procces so that the calculation of the
cost of production produced by the full costing method is higher because it includes the calculation
of all costs incurred in the production procces and these results affect the determination of the
selling price.
Keywoords: Cost of Production, Full Costing Method, Selling Price