Skripsi
#17053
SKRIPSI/JUR.TI.PS.MULTIMEDIA 041 AQA p 2023 ISBN:19 665 039

Subjects:Multimedia Penelitian

    PEMBUATAN FILM DOKUMENTER DESA BUDAYA PAMPANG MENGGUNAKAN TEKNIK SINEMATIK DENGAN MENERAPKAN COLOR GRADING --

    AQSAL DZILHAM ALDITO / / /
    Samarinda 2023
    xvii; 43 h; ilus; 29 cm Bahasa:Ind

    ABSTRAK
    Di era dunia digital, dimana perkembangan teknologi di bidang visual saat ini
    sangat pesat, semakin banyak cara untuk menyajikan informasi kepada
    masyarakat. Hal ini dikarenakan bentuk proses penyampaiannya yang mudah
    dipahami untuk mencari atau menampilkan informasi di dunia digital. Salah satu
    media yang paling efektif di era digital saat ini adalah film, sehingga diperlukan
    sarana sosialisasi yang lebih sederhana dan efektif, yaitu pembuatan film
    dokumenter. Desa Budaya Pampang, salah satu kawasan wisata dan budaya Suku
    Dayak yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Desa yang bernilai
    edukatif estetis, khususnya terkait pada sejarah, tradisi dan nilai budaya para
    leluhur yang masih terjaga baik. Namun, pada pentas seni desa budaya tersebut
    kurangnya wisatawan muda yang hadir pada acara adat dan budaya Desa Budaya
    Pampang, maka perlu adanya film dokumenter dengan mengikuti gaya yang
    sedang trend saat ini yaitu dengan menggunakan Teknik Sinematik dengan
    menerapkan Color Grading. Metode yang digunakan dalam pembuatan film
    dokumenter tersebut yaitu Teknik Sinematik dengan menerapkan Color Grading.
    Penggunaan Teknik Sinematik dan Color Grading pada film dokumenter tersebut
    yaitu agar terciptanya suasana estetik yang mengatur tata cahaya, type shot dan
    pewarnaan agar penonton dapat mendeskripsikan keadaan pada film dokumenter.
    Hasil penelitian ini yaitu berupa film dokumenter Desa Budaya Pampang yang
    digunakan sebagai media promosi tempat wisata edukatif dan estetis tentang adat
    dan budaya Pulau Kalimantan.
    Kata kunci : Film Dokumenter, Desa Budaya Pampang, Sinematik, Color
    Grading.
    ABSTRACT
    In the digital era, where technological advancements in the visual realm are
    rapidly progressing, there are increasingly diverse ways to present information to
    the public. This is primarily due to the easily comprehensible nature of conveying
    and retrieving information in the digital domain. One of the most impactful
    mediums in today's digital age is film, necessitating a more straightforward and
    effective means of socialization, namely the creation of documentary films.
    Pampang Cultural Village, situated in Samarinda, East Kalimantan, Indonesia, is
    a region of both cultural heritage and tourism for the Dayak tribe. The village
    holds educational and aesthetic value, particularly concerning its history,
    traditions, and the well-preserved cultural heritage of its ancestors. Nonetheless,
    during the cultural events of Pampang Cultural Village, there is a lack of young
    tourists participating in the customary and cultural activities. Hence, the need
    arises for a documentary film that aligns with the current trend, utilizing
    Cinematic Techniques and incorporating Color Grading. The method employed in
    the creation of this documentary film is the application of Cinematic Techniques
    along with Color Grading. The utilization of Cinematic Techniques and Color
    Grading in the documentary aims to craft an aesthetic ambiance that governs
    lighting, shot composition, and coloring, thereby enabling the audience to vividly
    capture the circumstances portrayed in the documentary film. The culmination of
    this research manifests as a Documentary Film of Pampang Cultural Village,
    strategically employed as a promotional medium to acquaint the younger
    generation with the existence of an educational and aesthetically enriching tourist
    destination highlighting the customs and culture of Borneo Island.
    Keywords : Documentar Film, Pampang Cultural Village, Cinematic, Color
    Grading