#16961
SKRIPSI/JUR.TS.PS.REKAYASA JALAN & JEMBATAN 0 2023 ISBN:19 643 010
Subjects:Teknik Sipil Penelitian
Interpretasi Kelongsoran Menggunakan Geolistrik Pada Daerah Longsor Jalan Ampera Samarinda, Jalan Untung Suropati Balai Latihan Kerja Samarinda, dan Jalan Poros Samarinda Tenggarong --
Nasha Nabila Maulidya / / /Samarinda 2023
xvii; 83 H; ILUS; 29 CM Bahasa:Ind
vi
Interpretasi Kelongsoran Menggunakan Geolistrik Pada Daerah Longsor
Jalan Ampera Samarinda, Jalan Untung Suropati Balai Latihan Kerja
Samarinda, dan Jalan Poros Samarinda Tenggarong
Nama : Nasha Nabila Maulidya
NIM : 19643010
Dosen Pembimbing : 1. Pramono, SST., MSc. Eng
2. Kukuh Prihatin, ST, MT
ABSTRAK
Salah satu faktor penyebab terjadinya longsor adalah bidang gelincir yang dapat
menyebabkan terganggunya kestabilan tanah. Metode yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah metode geolistrik resistivity. Metode geolistrik resistivity
bertujuan untuk menentukan kedalaman dan jenis tanah yang akan dilaksanakan
di tiga tempat yang berbeda. Pada penelitian ini masing – masing tempat
dilakukan tiga kali pengujian menggunakan konfigurasi Schlumberger satu
dimensi. Untuk pengolahan data menggunakan Software Progress v.3.0. Hasil
dari penelitian yang merupakan bagian bidang gelincir di Jalan Ampera
Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter, titik sounding 2
dengan kedalaman 0 – 2,36 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 –
1,17 meter merupakan jenis tanah lempung basah. Untuk Jalan Untung Suropati
BLK Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 0,80 meter, titik
sounding 2 dengan kedalaman 0 – 3,27 meter, dan titik sounding 3 dengan
kedalaman 0 – 2,16 meter merupakan jenis tanah lempung pasir. Dan Jalan Poros
Samarinda – Tenggarong di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 2,23 meter,
titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 1,54 meter, dan titik sounding 3 dengan
kedalaman 0 – 1,78 meter merupakan jenis tanah lempung basah.
Kata kunci : Geolistrik Resistivity, Konfigurasi Schlumberger, Software
Progress v.3.0, Longsor
ABSTRACT
One of the factors causing landslides is slip plane which can cause disruption of
soil stability. The method to be used in this study is the resistivity geoelectric
method. The aim of resistivity geolectric method is to determine the depth and
type of soil to be implemented in three different places. In this study, each site was
tested three times using a one-dimensional Schlumberger configuration. For data
processing using Software Progress v.3.0. The results of the study which are part
of the slip plane on Jalan Ampera Samarinda at sounding point 1 with a depth of
0 to 1.78 meters, sounding point 2 with a depth of 0 to 2.36 meters, and sounding
point 3 with a depth of 0 to 1.17 meters are wet clay type. For Jalan Untung
Suropati BLK Samarinda at sounding point 1 with a depth of 0 to 0.80 meters,
sounding point 2 with a depth of 0 to 3.27 meters, and sounding point 3 with a
depth of 0 to 2.16 meters is a type of sandy loam soil. And Jalan Samarinda –
Tenggarong at sounding point 1 with a depth of 0 to 2.23 meters, sounding point 2
with a depth of 0 to 1.54 meters, and sounding point 3 with a depth of 0 to 1.78
meters is a type of wet clay.
Keywords : Geoelectric, Resistivity, Schlumberger Configuration, Software
Progress v.3.0, Landslides