PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON NORMAL --

BSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
bahan tambah abu ampas tebu terhadap kuat tekan dan kuat lentur pada beton
normal. Variasi penambahan abu ampas tebu yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 0, 2, 3, 4 dan 5% dari berat semen. Benda uji yang digunakan dalam
penelitian ini berbentuk silinder 10 x 20 cm dan balok 15 x 15 x 60 cm. Pengujian
tekan dilakukan dengan umur 14, 21 dan 28 hari, sedangkan pada pengujian kuat
lentur dilakukan pada umur 28 hari. Standar pengujian yang dugunakan yaitu SNI
1974-2011 untuk kuat tekan dan SNI 4431-2011 untuk pengujian kuat lentur
beton. Hasil dari penelitian ini bahwa dengan bertambahnya umur beton, kuat
tekan beton meningkat seperti pada variasi 2% menghasilkan nilai kuat tekan rata-
rata tertinggi pada umur 14 hari sebesar 14,09 MPa, pada umur 21 hari sebesar
14,89 MPa dan umur 28 hari sebesar 17,55 MPa. Dari variasi 2% - 5% abu ampas
tebu pada umur 28 hari, tidak menghasilkan kuat tekan optimum, namun nilai kuat
tekan rata-rata tertinggi dihasilkan pada variasi 2% sebesar 16,41 MPa, sedangkan
nilai kuat lentur rata-rata tertinggi pada umur 28 hari didapat pada variasi 2%
sebesar 3,295 MPa. Dari hasil penelitian kuat tekan beton ini masih belum
mencapai kuat tekan yang direncanakan yaitu 20,75 MPa atau (250 kg/cm2) pada
umur 28 hari. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa penambahan abu
ampas tebu menyebabkan penurunan pada kuat tekan dan kuat lentur beton.
Kata Kunci : Beton Normal, Abu Ampas Tebu, Kuat Tekan Beton, Kuat Lentur
Beton
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of the addition of bagasse
ash on the compressive and flexural strength of normal concrete. The adding
bagasse ash variatiom in this study are 0, 2, 3, 4 and 5% by weight of cement. The
specimens used is 10 x 20 cm cylinders and 15 x 15 x 60 cm beams. Compressive
testing was carried out at the age of 14, 21 and 28 days, while the flexural
strength test was carried out at the age of 28 days. The testing standards used are
SNI 1974-2011 for compressive strength and SNI 4431-2011 for concrete flexural
strength testing. The results of this study show that the increase of concrete age,
inline with the compressive strength, such as in the 2% variation which produces
the highest average compressive strength value at the age of 14 days at 14.09
MPa, at the age of 21 days at 14.89 MPa and at the age of 28 days at 17.55 MPa.
The 2- 5% bagasse ash variation at the age of 28 days did not produce the
optimum compressive strength, but the highest average compressive strength
value was produced in the 2% variation at 16.41 MPa, while the highest average
flexural strength value at the age of 28 days was obtained in the 2% variation at
3.295 MPa. From the research results, the compressive strength of this concrete
still did not reach the planned compressive strength of 20.75 MPa or (250
kg/cm2) at the age of 28 days. Based on these results it can be seen that the
addition of bagasse ash causes a decrease in the compressive strength and
flexural strength of concrete.
Keywords: Normal Concrete, Bagasse Ash, Compressive Strength of Concrete,
Flexural Strengt.