ANALISIS RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 kV PENYULANG T9 GI TENGKAWANG SAMARINDA MENGGUNAKAN ETAP 12.6 --

ABSTRAK
Wahyu Gusti Anugrah Pembimbing:
16642042 I. Ir. H. M. Syahrir Djalil, MT.
Program Studi D-IV Teknik Listrik II. H. Abdul Rahman, LC., M.Fil, I.
Analisis Rugi Daya Jaringan Distribusi Primer 20 kV Penyulang T9 GI Tengkawang Samarinda Menggunakan ETAP 12.6
Abstrak, Dalam penyaluran dan pendistribusian tenaga listrik terdapat hal yang tidak dapat dihindari, diantaranya adalah rugi daya (losses) rugi-rugi tersebut terjadi karena semakin panjang saluran distribusi, maka semakin besar pula nilai impedansi saluran tersebut yang berdampak pada besarnya nilai rugi daya. Berdasarkan SPLN No. 72 tahun 1987, rugi daya yang diijinkan dalam jaringan distribusi 20 kV adalah sebesar 10%. Pokok bahasan penelitian ini adalah rugi daya jaringan distribusi primer 20 kV pada penyulang T9 yang ada pada Gardu Induk Tengkawang Samarinda. Sebanyak 84 gardu distribusi tersebar disepanjang penyulang T9 dengan nilai pembebanan yang bervariatif. Data yang diperlukan diperoleh dari PT. PLN UP3 Samarinda dan PT. PLN ULP Rayon Samarinda Ulu. Single Line Diagram dibuat, lalu disimulasikan dengan program ETAP Power Station 12.6 untuk memudahkan analisis. Hasil simulasi yang diperoleh dari transformator 1 hingga transformator 84 ialah sebesar 30,7 kW + j46,3 kVAR atau 36,11 kVA atau 0,060% dari daya yang dikirim yaitu sebesar 60 MVA. Sehingga dapat diasumsikan bahwa sistem distribusi penyulang T9 pada GI Tengkawang masih sesuai dengan peraturan SPLN karena rugi daya yang terjadi masih dibawah nilai yang ditentukan yakni sebesar 10%.
Kata Kunci: Jenis beban, rugi daya, penyulang T9, ETAP Power Station 12.6
viii
ABSTRACT
Wahyu Gusti Anugrah Supervisors:
16642042 I. Ir. H. M. Syahrir Djalil, MT.
Program Studi D-IV Teknik Listrik II. H. Abdul Rahman, LC., M.Fil, I. T9 Feeders of GI Tengkawang Samarinda Primary Distribution Power Loss Analysis Using ETAP 12.6 Abstract, In the distribution of electricity, there are unavoidable things, such as power loss, these losses occur because the longer the distribution channel, the greater the impedance value of the channel which impacts the amount of power loss value. Based on SPLN No. 72 of 1987, the permitted power loss in the 20 kV distribution network is 10%. The subject of this research is the loss of primary distribution network power of 20 kV on T9 feeders in GI Tengkawang Samarinda. A total of 84 distribution substations are spread along the T9 feeder with varying charging values. The necessary data is obtained from PT. PLN UP3 Samarinda and PT. PLN ULP Rayon Samarinda Ulu. Single Line Diagrams are created, then simulated with ETAP Power Station 12.6 program for easy analysis. The simulation results obtained from transformer 1 to transformer 84 are 30.7 kW + j46.3 kVAR or 36.11 kVA or 0.060% of the power sent which is 60 MVA. So it can be assumed that T9 feeder distribution system in GI Tengkawang is still in accordance with SPLN regulations because the power loss that occurs is still below the specified value of 10%.
Keywords: Charging Value, ETAP Power Station 12.6, Power Loss, T9 Feeders