
#13013
TA/DESAIN PRODUK 044 NIT p 2020 ISBN: 17 619 030
Subjects:Desain Produk Organisasi ruang
PERENCANAAN KALTIM FURNICRAFT CENTER DI PULAU KUMALA PENEKANAN PADA ORGANISASI RUANG --Ed. 1
NITA ANGGRAENY / / /Politeknik Negeri Samarinda samarinda 2020
xvii; 109 hlm.; 21x29 cm.; ilus.; CD. Bahasa:Ind
ABSTRAK
Di daerah dengan segala kerepotanya menegembangkan potensi dan
permasalahan yang tidak kunjung selesai, seperti halnya di Kab. Kutai
Kartanegara khususnya dengan potensi yang luar biasa dari para
pengrajinya, namun masih mempunyai keterbatasan SDM (sumber daya
manusia) dan berbagai permasalahan untuk memasarkan, menjual,
berinvestasi dan menampung mebel berbahan rotan karena maju
mundurnya perekenomian di Indonesia. Di kota Tenggarong saat ini Pusat
Furnicraft sediri sudah cukup menyebar dibeberapa tempat, namun
khususnya pada Jalan KH. Ahmad Muksin menuju daerah-daerah yang
terkenal akan wisata nya, masih belum adanya wadah yang tepat untuk
Furnicraft untuk itu diperlukan suatu wadah yang dapat menampung semua
industri mebel di Tenggarong, membuat Kaltim Furnicraft Center sebagai
wadah dari semua Jenis mebel dan Kerajinan di Tenggarong, agar mampu
bersaing dengan pasar furniture di dunia karena semakin banyaknya negara
yang lebih maju seperti cina yang semakin menggerogoti pasar mebel di
indonesia. Dengan penerapan gaya neo-vernakular ornamen Dayak
Kalimantan Timur akan menjadi cerminan kearifan lokal dengan penekanan
organisasi ruang diharapkan dapat memberi kenyamanan lebih bagi
masyarakat dan pengunjung.
Kata kunci: Pusat kerajinan, kerajinan, neo-vernakular, organisasi ruang
ABSTRACT
In areas with all their difficulties developing potentials and
problems that have not been resolved, such as in Kutai Kartanegara
Regency, especially with the extraordinary potential of the craftsmen, but
still has limited human resources (human resources) and various problems
for marketing, selling, investing and accommodating rattan furniture due to
economic backward developments in Indonesia. In the city of Tenggarong
the Furnicraft Center itself is now quite spread out in several places, but
especially on Jalan KH. Ahmad Muksin headed to areas famous for his
tourism, there is still no proper container for Furnicraft. Therefore, a
container that can accommodate all furniture industries in Tenggarong is
needed, making Kaltim Furnicraft Center as a container for all types of
furniture and handicrafts in Tenggarong, so that able to compete with the
furniture market in the world because of the increasing number of more
developed countries such as China which increasingly undermine the
furniture market in Indonesia. By applying the neo-vernacular style of East
Kalimantan Dayak ornaments, it will be a reflection of local wisdom with
an emphasis on the organization of space is expected to provide more
comfort for the community and visitors.
Keywords: Handicraft centers, handicrafts, neo-vernacular, spatial organiz